Akhir perjalanan dari Nokia.


Akhir perjalanan dari Nokia.
Gabung Microsoft, Nokia tinggalkan dunia smartphone.
The real "Connecting People" segera undur diri.
Siapa yang tidak kenal dengan merek ponsel yang satu ini? Ya, Nokia, sebuah merek ponsel asal Finlandia yang sempat duduk lama di puncak persaingan ponsel pada era 90'an hingga 2000'an. Sebuah merek favorit yang menjanjikan ponsel dengan inovasi-inovasi terbaik dan patut untuk diacungi jempol pada masanya, dan Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi lahan invasi dari Nokia sendiri.
Nokia dulunya bersaing dengan beberapa merek ponsel ternama lainnya seperti Siemens dan Ericsson. Seiring dengan perkembangan teknologi, Ericsson akhirnya memutuskan untuk bergabung bersama perusahaan elektronik asal Jepang, Sony, dengan nama Sony Ericsson pada tahun 2001. 5 tahun berselang, pada 2006 Siemens mengikuti jejak Ericsson dan bergabung dengan BenQ untuk menciptakan merek dagang baru bernama BenQ-Siemens.
3 merek ponsel yang merajalela pada satu dekade yang lalu.
Kehadiran Sony Ericsson sempat membuat Nokia cukup terusik. Dengan fitur-fitur menarik yang mereka janjikan, Nokia seakan "mati kutu" dalam menghadapi perkembangan Sony Ericsson yang sangat pesat. Kebalikannya, BenQ-Siemens justru tidak menunjukkan sisi perkembangan yang positif dari hasil merger mereka. Alhasil, BenQ-Siemens terbuang lebih dahulu.
Sony Ericsson masih berusaha untuk menjaga kestabilan mereka. Mereka juga menciptakan varian Xperia yang berbasis Android. Tapi sayang, akhirnya Sony membeli seluruh saham Ericsson dan mengganti nama merek dagang mereka dengan nama Sony. Ya, mereka melepas nama Ericsson dibelakangnya. Sebuah akhir dari perusahaan asal Stockholm, Swedia tersebut.
Hingga detik ini, sebenarnya Nokia masih terus bertahan dengan inovasi-inovasi baru mereka. Nokia juga sempat mengeluarkan beberapa varian menarik dari nama Asha dan juga Lumia. Beberapa ponsel Lumia menggunakan sistem operasi Windows Phone. Dan ternyata, dua nama diatas merupakan dua varian terakhir dimana nama Nokia masih menempel sebagai merek induknya.
Logo Nokia tidak akan muncul lagi dalam seri-seri Lumia selanjutnya.
sumber: 
digitaltrends.com
Apa yang terjadi dengan Nokia? Nokia secara resmi diakuisisi oleh sang perusahaan raksasa, Microsoft. Nama Nokia akan segera hilang saat transaksi akuisisi tersebut selesai, yang diperkirakan akan jatuh pada kuartal pertama 2014. Bahkan nama Asha dan Lumia juga masuk dalam perjanjian akuisisi tersebut. Alhasil, seri-seri terbaru dari Asha dan Lumia nantinya akan berlabel Microsoft, bukan lagi Nokia.
Sedikit mengenang kebelakang, Nokia yang sudah bergelut di dunia ponsel selama 16 tahun memang memiliki andil yang besar dalam perkembangan teknologi di dunia ponsel. Anda ingat seri-seri legendaris Nokia seperti 3310 atau 8210? Atau mungkin generasi penerus seperti 6600 atau N-Gage? Saya yakin beberapa diantara Anda pernah menikmati ponsel-ponsel pintar karya produsen asal Finlandia ini.




Nokia 8210, Salah satu favorit di era 2000an.
Sumber: tecumseh26.wordpress.com
Rasanya sangat disayangkan jika merek yang satu ini harus undur diri dari persaingan, walaupun memang kekalahan Nokia sudah terasa sejak menyebarnya BlackBerry di Indonesia yang diikuti dengan berkuasanya iPhone dan juga berbagai ponsel berbasis Android.
Tetapi apa boleh buat, Nokia yang pernah menjadi merek ponsel terbaik selama 14 tahun nampaknya harus menyusul dua saingan lamanya, yaitu Siemens dan Ericsson untuk undur diri dari dunia ponsel, karena ponsel-ponsel generasi baru sudah siap menggantikan eksistensi mereka dan siap bersaing untuk mendapatkan perhatian masyarakat dunia layaknya yang pernah diraih oleh Nokia dulunya.
Sayonara, Nokia!

by Admin · 1

All Rights Reserved Haloremaja | Blogger Template by Haloremaja
, ,